Jumat, 15 Januari 2016

PENDAPAT DALAM PERILAKU KONSUMEN


PERILAKU KONSUMEN
PENDAPAT MEMEILIKI HP HANYA UNTUK GAYA HIDUP
Banyak orang yang memiliki hp hanya untuk memenuhi gaya hidup kalo menut saya setuju tidak setuju, yang pertama setujunya karena hp itu digunaakn oleh orang orang yang tepat,sebagai penunjang kegiatanya. Dan tidak setuju jika untuk gaya-gayaan kalangan abg
Smartphone pada awalnya didesain bagi kalangan eksekutif-eksekutif yang memerlukan akses data dan kemudahan-kemudahan pekerjaannya. Sebaliknya, pemakai smartphone di Indonesia malah sebagian didominasi oleh anak-anak muda dan ABG, bahkan anak usia SD. Sebagaimana kita tahu, anak-anak maupun remaja belum memiliki kematangan emosional dan pengetahuan moral yang cukup, sehingga mereka mudah terpengaruh oleh lingkungan luar. Kebanyakan dari mereka menggunakan smartphone hanya karena ikut-ikutan teman, maupun terpengaruh tren dan perkembangan zaman, atau karena diberi oleh orang tua. Mereka tidak mengetahui fungsi dari smartphone sendiri.

Kebanyakan pengguna smartphone tidak menggunakan fitur dan aplikasi smartphone secara optimal. Golongan para eksekutif mengaku menggunakan smartphone untuk akses push email yang memungkinkan mereka untuk mengakses email tanpa perlu membuka dengan komputer, serta fitur open office yang sangat mendukung orang-orang yang sehari-hari bekerja dengan data. Hal ini ironis dengan pengguna dari kalangan anak muda yang bahkan hanya menggunakan smartphone karena kemudahan akses jejaring sosialnya serta aplikasi Instant Messenger.

Jika menilik dari artikel yang pernah ditebitkan di Malang Post, Blackberry tipe Curve 8520 atau yang lebih dikenal dengan Gemini dengan harga kurang lebih 1,9 juta rupiah lebih laku dikalangan remaja. Sementara fitur yang ditawarkannya tidak terlalu mutakhir, hanya sebatas pada Instant Messeging Blackberry Messenger (BBM). Hal ini mengindikasikan bahwa kebanyakan pengguna remaja sebenarnya tidak terlalu memerlukan smartphone secara fungsional.
Lebih parah lagi, untuk menjalankan akses internet, smartphone memerlukan koneksi berlangganan pada provider-provider tertentu dengan biaya yang tentu saja tidak murah, yaitu berkisar antara lima ribu rupiah untuk paket per hari, hingga ratusan ribu untuk paket per bulan. Bagi para pengguna yang tidak cukup mampu untuk mengaktifkan layanan servis tersebut maka smartphone tinggallah ponsel biasa tanpa keistimewaan apapun.

Gengsi merupakan satu faktor utama lain yang mendorong orang untuk ikut-ikutan menggunakan smartphone. Kisaran harga smartphone memang lebih tinggi dari jenis-jenis handphone lainnya. Sebagai contoh, merk Blackberry yang diproduksi oleh RIM memiliki harga jual sekitar 2-7 juta di Indonesia. Sementara produk smartphone keluaran Apple bisa mencapai harga sekitar 7 jutaan per unitnya. Padahal untuk tipe-tipe handphone biasa, kisaran harga normal berkisar antara 300 ribu hingga kurang lebih 4 juta rupiah. Dengan harga yang tinggi, pengguna smartphone akan dinilai “mampu” atau “kaya” dalam masyarakat dan juga akan meningkatkan prestise penggunanya.

Selain itu, penggunaan smartphone juga dinilai meningkatkan eksistensi penggunanya. Di zaman sekarang, kita akan dinilai “ndeso” atau ketinggalan zaman jika belum menggunakan smartphone, meskipun hal itu merupakan anggapan yang salah. Sebagian masyarakat Indonesia masih bersifat konsumtif, dalam hal ini yang berkaitan dengan penggunaan smartphone. Hendaknya hal inilah yang perlu disikapi secara matang, jangan hanya karena ingin dianggap eksis lalu memaksakan membeli smartphone yang kita tidak perlu, bahkan tidak tahu fungsinya, atau bahkan tidak sesuai dengan kantong kita.

PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN DALAM MEMILIH HANDPHONE
1.      Konsumen dipastikan memilih dari fitur handphone yang di tawarkan ,semakin canggih fitur atau aplikasi maka semakin besar presentase konsumen akan menilih produk tersebut
2.      Harga, harga disini adalah faktor yang sangt penting atau bisa di katakan faktor utama dalam memilih suatu produk handphone, karena para konsumen hanya akan membeli produk sesuai dengan isi kantong mereka
3.      Merek ,merek handphone juga berpengaruh terhadap minat konsumen, semakin terkenal merek itu maka semakin percaya konsumen akan produk tersebut..disamping itu merek yang terkenala akan lebih tinggi harga jual kembali
4.      Pelayanan (service center), hp secangggih apapun jika pelayanan yang bobrok dari pihak produsen maka orang enggan untuk memilih produk tersebut,.



HANDPHONE YANG BANYAK DI GEMARI SAAT INI DAN MASA MENDATANG
Handphone yang di gemari saat ini bisa dikatakan handphone yang memiliki fitur aplikasi dan spesifikasi yang sangat baik atau lengkap, seperti kualitas kamera,kecepatan procecor,dan juga aplikasi yang terdapat di dalam handphone tersebut, juga bahan yang di gunakan handphone tersebut contoh
Dan untuk masa mendatang menurut saya pernyataan diatas mash menjadi acuan dalam perkembangan handphone.


 7 SMARTPHONE YANG  TERKENAL SAAT INI
1. Samsung
Saya yakin banyak dari sobat komputer yang sudah pernah mempunyai salah satu Merek Smartphone yang satu ini. Produk yang dihasilkan dari perusahaan Samsung Group. Perusahaan ini merupakan salah satu dari perusahaan produsen produk elektronik terbesar dunia. Berdiri pada 1 Maret 1938 oleh Lee Byung-chull di Daegu, Korea. Perusahaan ini memunyai lima devisi bisnis salah satunya adalah Samsung (telekomunikasi) yang mempunyai produk unggulan yaitu Samsung Galaxy Tab (Tablet) dan Samsung Galaxy (Smartphone) .
Samsung juga merupakan salah satu dari 5 Vendor terbesar yang memproduksi perangkat smartphone, Produk Smartphone dari Samsung dengan nama handset “Galaxy” memproduksi produk di semua kelas, mulai dari smartphone low- end, mid-range dan high-end, dan juga masih memproduksi HP biasa yang hanya bisa digunakan untuk telepon dan SMS.
Jajaran produk HP Android Samsung yang terkenal pada tahun 2013 dan 2014 adalah Samsung Galaxy S4, S5, Galaxy Note 3 dan Galaxy Note 4.
2. Nokia/ Microsoft
Perusahaan Nokia sudah sangat terkenal dengan produk celulernya, Nokia merupakan perusahaan asal Firlandia yang memproduksi perangkat lunak komputer dan peralatan industri Telekomunikasi. berdiri tahun 1865 tepatnya di Tampere, Grand Duchy, Finlandia dan kemudian pada tahun 1871 tergabung dalam Nokia. Perusahaan ini didirikan oleh Fredrik Idestam dan Leo Mechelin. dan markas pusat dari perusahaan berada di Espoo, Uusimaa, Finlandia.
Kemudian pada tahun 2014 Nokia diakuisisi oleh perusahaan perangkat lunak terkenal yaitu Microsoft. yang merupakan perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Redmond, Washington, Amerika. Microsoft sendiri adalah sebuah perusahaan yang memproduksi, mengembangkan, lisensi, mendukung dan menjual perangkat - perangkat lunak komputer, komputer pribadi, elektronik konsumen dan jasa.
Kemudian pada 25 April 2014 kemaren, Akuisisi Nokia oleh Microsoft ditutup serta menyatakan aset ponsel Nokia menjadi bagian dari Microsoft Mobile, dan merupakan anak perusahaan baru dari Microsoft dan tetap mempunyai markas di Finlandia. Produk HP Android dari Nokia diantaranya Nokia Android Type X, X+ dan XL.
 3. SONY
Sobat komputer pasti sudah kenal dengan pruduk yang satu ini, SONY merupakan sebuah perusahaan elektronik terbesar di Jepang yang berpusat di Tokyo, Jepang. Pendiri dari perusahaan ini adalah Masaru Ibuka dan Akio Morita. Pada kuarter pertama tahun 2012, Sony Mobile merupakan perusahaan pembuat ponsel terbesar ke-sepuluh di dunia. dan pada Era 2014 kemaren, dibawah kepemimpinan Kazuo Hirai yang tidak lain adalah President and CEO perusahaan ini, SONY mulai beroperasi di beberapa bidang diantaranya Video game, Semikonduktor, hardware komputer, Media / Hiburan, peralatan Telekomunikasi dan juga termasuk tablet dan smartphone pada divisi Sony Mobile. tidak hanya itu perusahaan ini juga bergerak dalam bidang Jasa berupa: Jasa keuangan, perbankan, keuangan kredit, asuransi Dan biro iklan.
SONY untuk handset, khususnya smartphone dan tablet menghadirkan produk andalan yang dikenal dengan nama “Xperia” di semua kelas, baik high-end, mid-range dan low-end serta masih memproduksi ponsel biasa sekedar SMS dan telepon. Xperia Z1, Xperia Z2, Xperia Z3 adalah jajaran smartphone andalan SONY tahun 2013 dan 2014.
4. LG
Siapa yang tidak kenal perusahaan yang satu ini, LG Electronics merupakan perusahaan multinasional yang berasal dari Korea Selatan. dan sudah didaulat menjadi perusahaan top 3 besar yang bergerak dalam bidang pembuatan perangkat elektronika. Perusahaan ini mempunyai markas pusat di LG Twin Towers di Yoido, Seoul. LG Electronics yang merupakan ikon dari LG Group, juga memiliki perusahaan Zenith Electronics dan mengontrol LG Displays, yaitu sebuah gabungan perusahaan yang dibangun bersama Philips Electronics.
Perusahaan ini sangat identik dengan perusahaan kulkas, TV serta perangkat elektronik rumah, dan kini LG mulai melirik pasar smartphone dan menjadi perusahaan hebat di smartphone serta menjadi salah satu dari 5 vendor smartphone terbesar. Produk - Produk andalan dari LG pada tahun 2014 antara lain untuk kelas Low-end yaitu LG G Pro 2, LG G2 Mini, LG L60, LG G Vista dan untuk tablet ada LG G Pad 7 dan G Pad 8, LG G3 untuk kelas high-end penerus dari LG G2. Sementara lainnya bercokol model lain untuk Mid-range.
5. Lenovo
Lenovo Group Limited yang sebelumnya dikenal dengan nama Legend Group, merupakan sebuah produsen PC terbesar di Republik Rakyat Tiongkok. dan pada tahun 2004 kemaren, Lenovo memposisikan diri sebagai perusahaan produsen PC terbesar kedelapan di dunia. serta tahun 2013 - 2014, Lenovo khususnya pada Devisi mobile computing menjadi monster Asia dan bahkan dunia.
Lenovo merupakan perusahaan produsen dan penjual produk seperti: ultrabook, laptop, server, smartphone dan tablet. Selain itu, perusahaan ini juga menyediakan jasa dukungan dan integrasi teknologi informasi kepadanya. Pada Desember 2004, Lenovo berniat untuk mengambil alih divisi PC IBM, dan kemudian tepatnya pada tanggal 1 Mei 2005, Perusahaan ini resmi mengambil alih divisi PC IBM tersebut.
Sekarang ini Lenovo juga tidak kalah saing dengan para rivalnya yang bergerak dalam bidang teknologi, perusahaan ini juga mulai melirik pangsa pasar smartphone dan tablet, bahkan pada 2014 kemaren Lenovo menjadi Salah satu dari 5 vendor smartphone terbesar, dengan produk handset andalannya: Lenovo Vibe X2, Z2 dan Z2 Pro untuk smartphone dan Lenovo Yoga Tablet 2, Lenovo Tab S8 untuk persaingan tablet.
6. ASUS
Asustek Computer Inc. merupakan sebuah perusahaan bermarkas di Taiwan yang memproduksi komponen serta perangkat keras komputer seperti motherboard, perusahaan ini juga merupakan pesaing dari MSI dan Gigabyte dalam pangsa pasar motherboard, selain itu perusahaan ini juga memproduksi kartu grafis, dan notebook. dan belakangan ini Asus juga mulai memproduksi tablet, smartphone dan Monitor LCD.
ASUS untuk produk handset baik berupa smartphone maupun tablet mengeluarkan produk - produk andalan mulai dari kelas low-end, mid-range sampai hig-end seperti pada smartphone: ASUS Zenfone 4,5, dan 6 lalu Padfone X, S, dan produk tablet seperti Memo Pad 7,8 dan FonePad 7 dan 8 serta Transformer Pad.

7. Oppo

OPPO Electronics Corp. merupakan produsen elektronik yang berdiri pada tahun 2004 dan bermarkas di Dongguan, Guangdong, Cina. Produk utama dari Oppo antara lain pemutar Media portabel, MP3 player, pemutar DVD/Cakram Blu-ray , LCD-TV, eBook dan smartphone. dan merek Oppo yang terkenal dari seri pertamanya yaitu Oppo Find 5. Adapun beberapa produk - produk andalan dari Oppo yang diluncurkan pada tahun 2014 kemaren adalah Oppo Find 7 dan 7a, Oppo N1, Oppo Neo dan Oppo R1S.


Kamis, 14 Januari 2016

teori perilaku konsumen 4


Teori Perilaku KOnsumen

BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang karena berbagai alasan berhasrat mempengaruhi atau mengubah perilaku itu, termasuk mereka yang kepentingan utamanya adalah pemasaran, pendidikan, dan perlindungan konsumen, serta kebijakan umum.
Sebelum Perang Dunia II, banyak perusahaan, tetapi berorientasi pada produksi yang mencerminkan filosofi bahwa “produk yang baik akan menjual diri sendiri”. Namun persoalannya berubah sesudah perang, ketika banyak perusahaan mendapatkan bahwa mereka memiliki kapasitas yang lebih produktif daripada yang diserap pasar. Segera menjadi penting sekali untuk mengubah focus dari produksi ke pemasaran.
Elemen kunci dala definisi ini adalah pertukaran antara pelanggan dan penyuplai. Masing-masing pihak memberikan sesuatu yang bernilai kepada pihak lain dengan tujuan memenuhi kebutuhan mereka masing-masing. Dalam konteks pembelian yang normal, uang ditukar dengan barang atau jasa yang diinginkan.
Perhatikan bahwa pelanggan terletak pada inti dari proses tersebut. Semua yang dilakukan penyuplai dalam hal produk, harga, promosi dan distribusi diadaptasikan dengan permintaan pasar. Oleh karena itu pelanggan menjalankan pengaruh dominan pada semua yang dilakukan perusahaan. Tidak mengherankan bahwa studi perilaku konsumen memiliki akar utamanya di dalam bidang ekonomi, dan yang lebih baru, dalam bidang pemasaran. Dalam makalah ini menyajikan pembahasan tentang teori dasar perilaku konsumen.






B.            Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.             Apa pengertian teori perilaku konsumen?
2.             Bagaimana pendekatan teori perilaku konsumen?
3.             Apa saja macam-macam perilaku konsumen?
4.            Apa saja prinsip-prinsip dasar dalam analisis perilaku konsumen?
5.             Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen?
6.             Bagaimana hubungan pemasaran dan perilaku konsumen?
7.             Bagaimana keputusan pembelian konsumen?
8.             Bagaimana tipe proses pembelian konsumen?
9.             Apa manfaat perilaku konsumen?

C.           Tujuan
Tujuan penulisan ini guna memecahkan perumusan masalah. Maka tujuan penulisan karya ilmiah ini sebagai berikut:
1.             Untuk mengetahui pengertian teori perilaku konsumen.
2.             Untuk mengetahui pendekatan teori perilaku konsumen.
3.             Untuk mengetahui macam-macam perilaku konsumen.
4.            Untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar dalam analisis perilaku konsumen.
5.             Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
6.             Untuk mengetahui hubungan pemasaran dan perilaku konsumen.
7.             Untuk mengetahui keputusan pembelian konsumen.
8.             Untuk mengetahui tipe proses pembelian konsumen.
9.             Untuk mengetahui manfaat perilaku konsumen.








BAB II
PEMBAHASAN
A.           Pengertian Teori Perilaku Konsumen
Konsumsi adalah pengeluaran oleh rumah tangga atas barang dan jasa. Elemen-elemen pokok dari konsumsi di antara yang paling penting adalah perumhan, kendaraan bermotor, makanan, dan perawatan medis. Ilmu statistik menunjukkan bahwa ada keteraturan yang dapat diramalkan dalam cara orang-orang mengalokasikan pengeluaran mereka antara makanan, pakaian dan hal-hal pokok lainya.
Konsumen adalah seseorang yang menggunakan barang atau jasa. Saat ini konsumen begitu dimanjakan dengan berbagai produk yang dapat dipilih untuk memenuhi kebutuhan. Era produsen mengendalikan konsumen telah berlalu dan telah digantikan dengan era dimana konsumen memegang kendali. Konsumen yang mendikte produk apa yang seharusnya diproduksi oleh perusahaan. Perusahaan harus berfokus pada konsumen, konsumen adalah bagian terpenting dari perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu mengerti bagaimana konsumenya berperilaku[1][1].
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.Atau  kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user. Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku[2][2].
Jika dilihat dari perilaku konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang maka dapat dibedakan mejadi dua :
1.             Perilaku Konsumen Rasional
Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut :
a.    Barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
b.    Barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen
c.    Mutu barang terjamin
d.   Harga sesuai dengan kemampuan konsumen
2.      Perilaku Konsumen Irasional
Suatu perilaku dalam mengkonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegunaannya terlebih dahulu, contohya yaitu :
a.    Tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik
b.    Memiliki merk yang sudah dikenal banyak konsumen
c.    Ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon
d.   Prestise atau gengsi


B.            Pendekatan Teori Perilaku Konsumen
Terdapat dua pendekatan terkait dengan perilaku konsumen, yaitu pendekatan niali guna (utility) kardinal dan pendekatan niali guna ordinal. Dalam pendekatan niali guna kardinal dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kualitatif. Nilai guna total dapat diartikan sebagai jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejulah barang tertentu. Sedangkan nilai guna marginal berarti penambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan pertambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu.
1.             Pendekatan Kardinal
Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati.
Pendekatan kardinal memberikan penilaian bersifat subyektif akan pemuasan kebutuhan dari suatu barang, artinya tinggi rendahnya suatu barang tergantung sudut pandang subyek yang memberikan penilaian tersebut, yang biasanya berbeda penilain dengan orang lain.
Pendekatan ini merupakan gabungan dari beberapa pendapat para ahli ekonomi aliran subyektif dari Austria seperti: Karl Menger, Hendrik Gossen, Yeavon, dan Leon Walras. Menurut pendekatan ini daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau util, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna bergantung kepada subyek yang menilai.
Dalam pendekatan ini akan banyak didasari oleh suatu hukum dari tokoh terkenal, Gossen, yaitu hokum Gossen.
a.    Hukum Gossen I menyatakan bahwa jika kebutuhan seseorang dipenuhi terus-menerus maka kepuasanya akan semakin menurun.
b.    Hukum Gossen II menyatakan bahwa orang akan memenuhi berbagai kebutuhanya sampai mencapai intensitas yang sama. Intensitas yang sama itu ditunjukkan oleh rasio antara marginal utility  dengan harga dari barang yang satu dengan rasio marginal utility dengan harga barang yang lain.
Hipotesis utama teori niali guna atau lebih dikenal sebagai hukum nilai guna marginal yang semakin menurun, menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan satu barang  akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus-menerus menambah konsumsinya pada barang tersebut.

Nilai Guna Marginal

Dalam hal pemaksimuman nilai guna total, syarat pemaksimuman nilai guna adalah jika konsumen berada dalam keadaan sebagai berikut:
a.    Seseorang akan memaksimumkan niali guna dari barang-barang yang dikonsumsikannya apabila perbandingan nilai guna marginal berbagai barang tersebut adalah sama dengan perbandingan harga-harga barang tersebut.
b.    Seseorang akan memaksimumkan niali guna dari barang-barang yang dikonsumsikannya apabila nialu guna marginal untuk setiap rupiah yang dikeluarkan adalah sama untuk setiap barang yang dikonsumsikan.
Dalam pendekatan teori tingkah laku konsumen melalui pendekatan kardinal terdapat  sejumlah asumsi yang mesti berlaku. Berikut beberapa asumsi dari pendekatan ini yang harus terpenuhi adalah:
a.  Daya guna diukur dalam satuan uang/util.
b.  Konsumen bersifat rasioanal, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasan dengan batasan pendapatanya.
c.  Diminishing marginal utility, artinya tambahan utilitas yang diperoleh konsumen makin menurun dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut.
d.  Pendapatan konsumen tetap.
e.  Constan marginal utility of money (daya guna marginal dari uang tetap)
f.  Total utility adalah additive (melengkapi) dan independent (sendiri atau tidak terikat)
g.  Barang normal dan periode konsumsi berdekatan
Walaupun pendekatan ini telah berhasil menyusun formulasi fungsi permintaan secara baik tetapi pendekatan ini masih dianggap mempunyai beberapa kelemahan. Kelemahan dan kritik terhadap pendekatan ini antara lain:
a.    Sifat subyektif dari daya guna dan tidak adanya alat ukur yang tepat dan sesuai.
b.    Constan marginal utility of money, semakin banyak memiliki uang maka penilaian terhadap uang itu semakin rendah.
c.    Diminishing marginal utility sangat sulit diterima sebagai aksioma, sebab penilaian dari segi psikologis yang sangat sukar.
2.             Pendekatan Ordinal
Dalam pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Dasar dari pemikiran dari pendekatan ini adalah semakin banyak barang yang dikonsumsi semakin memberikan kepuasaan terhadap konsumen. Dalam menganalisa tingkat kepuasan dalam pendekatan ini digunakan kurva Indifferen (indifferent Curve) yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama dan garis anggaran (Budget line) yang menunjukkan berbagai kombinasi dari dua macam barang yang berbeda yang dapat dibeli oleh konsumen dengan pendapatan yang terbatas.
digambarkan adalah tingkat kepuasan maksimum dari mengkonsumsi dua barang dengan menggunakan sejumlah pendapatan tertentu.
Seperti halnya pendekatan tingkah laku konsumen melalui pendekatan kardinal, pendekatan teori tingkah laku konsumen melalui pendekatan ordinal juga memiliki sejumlah asumsi yang mesti berlaku. Beberapa asumsi yang harus ada pada pendekatan ordinal ini  adalah:
1.       Konsumen Rasional
2.       Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna.
3.       Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu
4.       Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum
5.       Konsumen konsisten
6.       Berlaku hukum transitif[3][3]


C.           Macam-Macam Perilaku Konsumen
1.             Teori Ekonomi Mikro
Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain.
2.             Teori Psikologis
Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung.
3.            Teori Antropologis
Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya[4][4].